Cerita dewasa - Ketahuan Coli Membawa Berkah

 Di siang hari yang terik itu, Hanny tergesa-gesa turun dari taksi yang ditumpanginya, Setelah membayar ongkos taksi, Hanny buru-buru melangkah mendekati pagar tinggi besar sebuah rumah mewah di bilangan jakarta tersebut dan menekan belnya dengan tidak sabar. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menuju pagar untuk menyambutnya.

“Eh, neng Hanny. Bibi kirain siapa.”

“Iya bi, cepetan dong panas nih.”

“Iya iya neng masuk..”

Hanny dengan segera melenggang masuk kedalam rumah tanpa ba-bi-bu. Ia mengibas-ngibaskan kerah seragam SMA nya setibanya didalam, berusaha mengusir rasa gerah di tubuhnya. Bi rumi pun tak selang lama ikut masuk kedalam dan mengunci pintu.


KEJUQQ :SITUS JUDI ONLINE POKER DOMINOQQ DAN BANDARQQ ONLINE

“Orang-orang belom pada pulang ya?” tanya Hanny lagi begitu masuk kedalam rumah “Belom neng, tapi tadi non Cynthia udah bilang kok neng Hanny mau dateng. Cuman ada mas Albert aja yang udah pulang sejam yang lalu. Paling lagi di kamarnya.

“Oh gitu, yauda deh. Saya ke kamarnya Cynthia yah bi. Disana aja ngadem.”

“Iya neng, bibi lanjut masak ya.’

Dan bi rumi pun menghilang ke belakang, menyisakan Hanny sendirian. Hanny pun dengan santai melenggang ke lantai dua menuju kamar Cynthia. Hanny dan Cynthia sudah bersahabat sejak lama sedari SD dan SMP. Bahkan ketika mereka berpisah sekolah di SMA persahabatan mereka masih tetap erat. Sedari SD hingga SMP Hanny kerap bermain ke rumah Cynthia. Tak jarang di akhir minggu Hanny menginap disana, jadi seisi rumah sudah menganggap Hanny seperti keluarga sendiri.

Setibanya ia di kamar Cynthia, Hanny segera melempar tasnya ke lantai dan menjatuhkan badannya di kasur. Cythia sendiri masih ada les tambahan hingga jam 4 sore sehingga ia belum masih akan pulang hingga beberapa jam kedepan. Hanny sendiri sebelumnya sudah berencana untuk bermain ke rumah pacarnya. Namun karena satu dan lain hal, rencana berduaan tersebut gagal dan akhirnya Hanny memilih untuk menghabiskan waktu saja di rumah Cntyhia. Dengan kesal, Hanny hanya membolak-balik hapenya saja untuk membunuh waktu namun hal tersebut malah membuat ia makin kesal. Akhirnya ia pun bangkit dari kasur dan beranjak keluar dari kamar.

Baru saja ia melongok keluar pintu, matanya tertuju kearah pintu kamar Albert diseberang kamar Cynthia yang ternyata sedikit terbuka. Karena tidak ada kerjaan, Hanny pun memutuskan untuk mengisengi Albert saja. Albert sendiri adalah adik Cynthia satu-satunya yang terpaut jarak beberapa tahun. Saat itu Albert sudah menginjak kelas 3 SMP, namun badannya tinggi besar mungkin karena ia rajin berlatih basket sedari SD. Bahkan kini albert juga rajin berolahraga di Gym sehingga membuat badannya yang sudah tinggi menjulang semakin kekar. Meski ia akui Albert sudah jauh berbeda dari yang dulu, namun tetap saja di mata Hanny, Albert adalah anak kecil ingusan yang selalu jadi bahan kejahilan dirinya dan Cynthia.

Sambil berjingkat-jingkat Cynthia menghampiri kamar Albert dan melongok sedikit kedalam diantara celah pintu. Nampak Albert tengah duduk didepan meja komputer membelakangi pintu sembari mengenakan headphone. Hanny pun mengendap-endap mendekati Albert yang kala itu hanya mengenakan boxer yang terpaku didepan komputer. Namun ketika ia baru hendak menepuk bahu Albert, Hanny tercekat melihat layar komputer Albert. Hanny baru tersadar Albert ternyata sedari tadi tengah menonton film porno di komputernya. Ia nampak begitu berkonsentrasi bahkan hingga tak menyadari Hanny sudah berada tepat di belakangnya. Hanny mengurungkan niatnya sebentar dan bergeleng-geleng sendiri menahan geli melihat tingkah pola Albert yang sedang bernapas tak beraturan. Kini bahkan tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Saat itulah Hanny segera ambil tindakan dan menepuk kedua bahu Albert sambil berteriak kencang.

“HAYO LAGI NGAPAIN!”

Albert nyaris terjengkang kebelakang sangking kagetnya. Headphone nya bahkan ikut terbelit ketika ia terjungkal sangking kagetnya. Dengan cepat Albert mematikan layar komputernya dan berdiri dengan terengah-engah dengan wajah pucat pasi. Hanny tertawa tergelak hingga terduduk di kasur Albert.

“K-kak Hanny ngapain sih! Ngagetin orang aja!!” Ujar Albert masih sambil terbata-bata.

“Lagian elu sih Tom, nonton bokep serius banget sampe ga sadar gue masuk.” Jawab Hanny lagi di sela-sela tawanya.

Albert tampak memerah padam wajahnya, ia hanya bisa berdiri mematung di samping komputer seperti tengah di strap.

“Emang seru banget gitu bokepnya? mana coba gue pengen liat kaya apa.” Ujar Hanny lagi sambil beranjak mendekati layar komputer.

“Eh Eh! ngapasin sih kak Hanny! u-udah deh keluar aja, gangguin orang aja nih!” sembur Albert sambil berusaha menghalang-halangi Hanny.

“Ah berisik lu Tom, mana cepet gue pengen liat. Daripada lo gue aduin ke kakak lo coli di kamar? baru tau rasa lo.” ancam Hanny sambil terkekeh.

Albert tak bisa berkutik mendengar ancaman Hanny. Wajahnya jadi pucat pasi, namun ia tak berani bergeming di sebelah Hanny. Hanny dengan santai menghidupkan layar komputer kembali dan memutar video porno tersebut. Di lain pihak Albert kini kian resah sambil terus menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, bercampur antara gelisah dan malu.

“Ih gila lu Tom, nontonin yang dijilat-jilat begini cewenya. Lagi belajar ya lu buat pacar lu?” celoteh Hanny asal. Albert yang makin salah tingkah yang justru membuat Hanny makin bersemangat untuk mengusilinya.

Albert bergerak cepat menutup pintu kamarnya, takut bila nanti bi rumi ikut memergoki kesialannya. Dalam hati ia berkata jangan sampai berita memalukan ini sampai ke telinga cynthia atau bahkan mamanya.

“Duh udah dong kak Nin, please ampun kak..” mohon Albert. Tetapi Hanny diam saja sambil terus tersenyum-senyum jahil menatapi layar komputer tak menghiraukannya.

“Ckck.. ga nyangka gue Tom, lo ternyata bejat banget ya. Liatnya sampe yang kencing-kencing gini.. ihhh..” celoteh Hanny lagi. Albert makin memerah kupingnya mendengar ocehan Hanny.

Dalam hati Hanny memuji juga selera Albert. Video yang diputar Albert diam-diam agak membuat Hanny hanyut juga. Apalagi rencana Hanny berduaan dengan pacarnya hari ini gagal, membuat Hanny makin gemas saja melihat adegan porno didepan matanya. Sekilas Hanny melirik Albert yang berdiri mematung di sebelahnya. Baru kali ini setelah sekian lama Hanny melihat Albert setengah telanjang seperti itu. Melihat perut rata Albert, sekelebat pikiran kotor Hanny bergejolak.

“Yauda deh Tom, lo lanjutin gih kegiatan menjijikan lo itu.”

Sejenak Albert bernapas lega mendengar perkataan Hanny.

“Tapi, siap-siap aja ya kena omel sama kakak lo. Hahaha..”

“Yaaah.. please kak Nin, jangan dong kak.” Mohon Albert seraya menarik lengan seragam Hanny dengan wajah sangat memelas.

“Ih jangan pegang-pegang!” tukas Hanny sombong.

“Ayo dong kak please jangan kak.. apa aja deh Albert kasih, kak Hanny laper? mau pizza? Albert pesenin ya?” rayu Albert sengit.

“Ngga lah ya, gue ga semudah itu di rayu..” balas Hanny lagi sembari berpikir. Selang beberapa saat Hanny kembali berucap.

“Oke deh gini, lo ga akan gue bilangin. Tapi sebagai hukumannya… Lo harus coli disini, sekarang. Biar lo kapok. Haha..” ujar Hanny jahil.
Albert termangu tidak mempercayai perkataan Hanny. Hanny berusaha sekuat tenaga tidak tertawa kala ia memperhatikan ekspresi Albert. Dalam hati Hanny sedikit berdebar-debar juga menunggu respon Albert.

“Ayo gimana? Mau ngga? kalo ga yaudah.” Ancam Hanny lagi sembari berakting melangkah pergi.

“I-iya kak! tunggu bentar please tunggu..” cegah Albert.

Hanny berdiri bercakak pinggang memandangi Albert dengan pongah sambil tersenyum kecil. Albert nampak ragu dan hanya bisa menunduk lemas.

“Ayo cepet, lama banget lu ah Tom. Pilih mana, coli ditempat apa kena sidang sekeluarga?” Bentak Hanny Hanny lagi mengancam.

Albert terdiam beberapa saat, dan kemudian ia pun mulai menggapai pinggiran boxernya. Hanny memperhatikan pergerakan Albert dengan seksama. Perlahan masih penuh dengan keragu-raguan, Albert memelorotkan Boxernya dengan sangat hati-hati. Mata Hanny membelalak mana kala matanya menangkap perut bawah Albert yang melengkung berbentuk V. Hanny berpikir dalam hati “Gila seksi juga ototnya untuk ukuran anak SMP. Pasti karena ikut-ikutan nge-Gym.”



KEJUQQ : SITUS JUDI ONLINE POKER DOMINOQQ DAN BANDARQQ ONLINE

Albert sempat berhenti sesaat sebelum menurunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sebelah tangannya menangkup kemaluannya malu-malu sembari tangan sebelahnya lagi memeloroti boxernya sendiri hingga ke dengkul dan kemudian ke mata kaki. Wajah Albert memerah padam tak sanggup membalas pandangan Hanny sama sekali. Kini Albert berdiri tanpa sehelai benangpun tak jauh dari Hanny yang duduk dengan santai di depan meja komputer.

“Hihihi.. mana cepet, ayo buruan.” Pekik Hanny girang tatkala Albert usai menanggalkan boxernya. Albert masih hanya diam mematung seperti maling yang tertangkap basah oleh warga, berdiri telanjang bulat menunggu hukuman.

“N-ngapain kak, udah dong Albert udah kapok..” Mohon Albert lagi dengan suara lemas.

“Pake nanya lagi, cepet buruan kocok, hihi.” ujar Hanny cuek sembari terkikik geli.

Albert dengan sangat perlahan mulai merabai kemaluannya sendiri meski masih ditutup sebelah tangannya. Diraba-rabainya sendiri penisnya yang tak kunjung mengeras.

“Mana kok ga bangun-bangun sih? Malu ya? Ahaha..” goda Hanny lagi. “Pokoknya kalo sampe ga bangun juga, bakal gue aduin ke Kakak sama nyokap lo.. “ Ujar Hanny mengancam.

Mendengar ancaman Hanny otomatis Albert berusaha sekuat tenaga memfokuskan diri. Ditengah-tengah usahanya Albert melihat secerah harapan. Dari posisi dirinya bediri saat itu ia dapat mengintip dengan jelas belahan dada Hanny dari yang duduk lebih rendah tepat di hadapannya. Daging yang mulus dan lembut tertutupi bra hitam itu lumayan membantu ereksi Albert.

Hanny dengan seksama melirik mata Albert yang tertuju di celah seragamnya. Ia sudah biasa dengan pandangan seperti itu, baik di sekolah maupun dijalan, ia sudah hapal mata jelalatan lelaki macam itu. Namun kali itu Hanny memilih untuk diam saja membiarkan albert untuk melirik sesukanya, apalagi ia melihat penis albert kian menegak keras. Hanny pun makin lama makin tidak sabar, dengan cuek akhirnya ia membuka dua kancing teratas di seragamnya sehingga terpampanglah jelas payudaranya.

“Nih udah gausah ngintip-ngintip segala. Baek kan gue? daripada kelamaan. Udah buruan kocok cepet!” kata Hanny.

Albert langsung melotot matanya melihat payudara yang begitu bulat, terjuntai secara cuma-cuma didepan matanya. Otomatis penis albert menegang maksimal disuguhi pemandangan sebegitu indah. Hanny pun ikut terbelalak melihat tegangnya penis albert. Untuk ukuran anak smp penis albert bisa menyamai milik randi kekasihnya. Bahkan terlihat lebih melengkung keatas dan lebih gendut dari milik randi. Tak terbayang apabila SMA nanti atau kuliah bisa sebesar apa penis albert. Hanny jadi menelan ludah diam-diam.

“Stop stop. Stop dulu. Sekarang lu diem Tom. Gue pengen liat segede apa.”

Albert yang sudah mulai tegangan tinggi terpaksa diam istirahat ditempat karena komando Hanny. Dengan posisi itu Hanny bisa meneliti betapa gagahnya penis albert di depan mukanya itu. Albert berdebar-debar grogi mana kala Hanny mendekatkan wajahnya hingga nyaris tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Warnanya yang kemerahan dan berurat membuat Hanny salut juga apalagi dalam jarak sedekat itu tentu semakin gagah terlihat. Albert jadi mengkhayal apabila Hanny mengoral penisnya seperti di film porno. Ahhh.. betapa bahagianya albert apabila itu terjadi.

“Hmm.. yaudah cepet sekarang kocok lagi!” perintah Hanny lagi. Ia hampir saja terceplos memuji penis albert usai ia memandanginya lekat-lekat tadi.

Albert pun dengan ogah-ogahan mulai mengocok lagi penisnya didepan Hanny. Agak kecewa juga albert karena harapannya tadi tidak menjadi kenyataan.

“Pokoknya harus keluar ya. Gue gamau kalo ga keluar.” Tambag Hanny lagi.

“S-susah Kak. A-abisnya gue ga ada bahan lagi..” Kilah albert malu-malu.

“Heh? Emang ini kurang? Udah bagus-bagus ya lu gue kasi belahan toket. Malah nawar lagi. Dasar lu ya..” Bentak Hanny.

“E-eh j-jangan marah gitu dong. Kan kak Hanny suruh keluarin. Kalo emang turun lagi emang Albert bisa kontrol? Hayo..” Ujar albert lagi berusaha membela diri.

“Hm. Sok banget lu nawar-nawar. Emang lu mau apaan? Awas aja ya kalo gue suruh buka CD juga. Gue OGAH. Mending lo gue aduin sekarang ke Cynthia.” Balas Hanny lagi.

“N-ngga ngga kak nin, ga itu kok. Hmm.. apa ya.. Buka itu aja deh..” Jawab albert terbata-bata.

“Buka apaan?” Tanya Hanny lagi tidak sabar.

“Turunin branya aja kak nin. Dikit aja, b-biar albert on lagi.” Tawar albert malu-malu.

Sial, pikiran Hanny terdiam sesaat. Hanny sebenarnya masih agak penasaran ingin melihat penis albert hingga ejakulasi nanti, namun mendengar tawaran Albert Hanny jadi menimbang-nimbang sendiri permintaan tersebut.

“Oke, fine. Sebelah aja tapi ya. Dan dengan satu syarat. Maksimal 10 menit. Ngga keluar juga, lo gagal.” Ucap Hanny menyetujui permintaan albert.

Albert mengangguk-angguk cepat girang. Hanny dengan agak kesal membuka seluruh kancingnya dan menurunkan sebelah tali bra nya. Albert dengan gugup mengintip-intip tak sabar. Hanny melirik sedikit kearah albert, dan dengan perlahan meloloskan tali branya, dan mengeluarkan sebelah payudaranya dari balik cup bra. Mata albert melotot nyaris copot memandangi nanar payudara Hanny yang menggantung bebas di udara, serta pucuk payudaranya yang berwarna merah kecoklatan.

Gairah albert bangkit lagi. Dikocok-kocoknya penisnya dengan semangat tanpa disuruh. Hanny terkekeh melihat ekspresi wajah albert yang begitu cabul. Ia tahu apa yang diinginkan albert. Dengan genit Hanny makin mencondongkan sebelah payudaranya yang terpampang menantang albert. Lalu dengan lembut Hanny menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.

“Aduh.. geliiiii….”

Albert makin kesetanan melihat aksi Hanny. Dengan napas menderu ia berbisik ke Hanny.

“Terus kak nin, colek lagi kak.. Cubitin kak…”

Hanny tersenyum nakal mendengar permohononan albert. Dengan perlahan Hanny mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan sembari seraya mendesah manja.

“Awh, Tom.. uuunnnch…”

Hanny menggeliat manja sengaja memancing birahi albert lebih lagi. Sialnya hari itu memang Hanny sedang agak horny, apalagi rencananya untuk bercinta dengan Randi juga batal. Maka itu rangsangan di putingnya itu dan show albert didepannya diam-diam malah ikut memancing nafsunya sendiri. Kini bahkan Hanny keterusan untuk mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sembari asyik menonton onani albert.

Ditengah gelora nafsu albert melihat tatapan Hanny yang juga kini agak sayu. Bak ditimpa durian runtuh, kini albert melihat Hanny melepaskan cup bra yang satu lagi, dan menggelitiki putingnya yang satunya lagi hingga kini Hanny asyik memainkan kedua puting susunya didepan albert.

“Ouh kak Hanny, seksi banget kak.. Terus kak cubit kak.. Mmhh. enak ya kak?” Pancing albert.

Hanny tak menggubris bisikan albert dan terus asyik merangsang dirinya sendiri. Nafsunya kini sudah bangkit, celana dalamnya terasa begitu hangat oleh hawa nafsunya sendiri. Tenggorokan Hanny terasa kering akibat gairahnya yang sudah naik. Hanny mengumpat dalam hati karena ia jadi ikut terangsang. Hanny menjadi gemas sekali oleh penis albert. Tapi ia masih berusaha menahan diri. Rasanya ingin ia langsung menyambar dan mengisap penis albert hingga ke tenggorokannya dan menelan habis sperma albert. Pasti legit sekali rasanya, pikir Hanny dalam hati.

“Kak nin, albert pegel nih kak tangannya..” ujar albert lirih. “Bantuin dong kak nin gantian, pleasee…” ujar albert mencoba peruntungannya.

Hanny melirik albert tajam. Sial sekali albert seakan tahu pikiran dalam kepalanya. Diantara gelombang nafsu seperti ini, ia jadi galau terombang-ambing. Brengsek! Pikir Hanny dalam hati.

“Hm! Sial lu bert. Sini cepet!” jawab Hanny singkat sembari berusaha tetap cool.

Albert berbunga-bunga seakan bermimpi di siang bolong. Dengan gugup ia melangkah mendekat, mencodongkan pinggulnya kedepan. Hanny pun tak kalah gugup menjelang tangannya menyentuh batang keras Albert. Albert menggelinjang pelan penuh kenikmatan ketika tangan Hanny menggengam penisnya. Nyaris saja albert ejakulasi merasakan halusnya tangan Hanny. Hanny mendesis gemas sembari menyapu jengger albert dengan jempolnya. Hanny jadi terkesima oleh diameternya yang ternyata nyaris tak muat dalam genggamannya. Terasa betapa kokoh dan kerasnya penis albert dalam genggamannya.




KEJUQQ : SITUS JUDI ONLINE POKER DAN DOMINOQQ BANDARQQ ONLINE

“Ahh.. anget banget kak. Enak ya dimainin albert?” tanya albert mesra.

Hanny menjawab dengan pagutan yang sangat mesra di bibir Albert sembari badannya menggigil merinding ketika albert terus menjamahi kemaluannya. Albert yang juga sudah gemas menelusupkan tangannya masuk kedalam celana dalam Hanny. Hanny yang kalap menjambak rambut albert dan menciumnya makin dalam ketika jemari albert mengusap bibir vagina Hanny yang berlendir.

“Ssshh.. Itilnya bert, itilnya mainin plis..” Mohon Hanny.

“Ini yah? Ini kak? Hmmm?”

“Aggghhh bertttt….”

Hanny meringis penuh kenikmatan sewaktu ujung jari tengah albert menelusup diantara celah vaginanya dan mencolek tonjolan berkerudung di sudut atas kemaluannya. Badan Hanny bergetar seakan dialiri listrik dari ujung kepala hingga ujung kaki manakala Albert menjawili mesra klitoris Hanny. Kini bahkan kedua kaki Hanny berjinjit mengangkang di pinggir kasur membuat Albert makin leluasa mengerjainya.

“Ahmmm… gila bert enak bangettt.. Terusin bertttt… kocokin memek gue berttttttt…”

Albert segera memasukkan jari tengahnya kedalam rongga kemaluan Hanny. Sangking basahnya dengan mudah jari albert menelusup masuk. Albert baru kali itu merasakan bentuk isi vagina. Sungguh licin, berdaging, dan tentu saja basah. Albert mengorek-ngorek penuh rasa ingin tahu isi dalam vagina Hanny. Kini posisi mereka berdua kembali berpindah, Hanny merebahkan diri diatas kasur mengangkang sementara Albert diantara kedua kakinya terus mengorek-ngorek vagina Hanny.

“bertttt.. Gilaa…bertttt…auhh terus beerrttttt…. Mhmhh..”

Hanny merengek-rengek liar ketika Albert memasukkan jari kedua kedalam vagina Hanny dan kemudian menyeruput klitoris Hanny dengan sedapnya.

“Shrrrrppppppptttt…..”

Hanny menggelinjang binal dibuatnya. Disodok-sodokannya jari Albert kedalam vagina Hanny dengan beringas.

“YESH!! UGHH FUCK.. Kasarin gue bert, kasarin bertt.. Ouggghhh fuck me!”

Albert tersenyum girang luar biasa mendengar teriakan garang Hanny ketika ia menyodokkan tangannya dengan kasar. Albert merasa kedua jarinya diremas-remas kencang oleh dinding vagina Hanny. Hanny mengerang seperti anjing sekarat ketika tanpa diduga-duga Hanny menyemburkan cairan encer dari dalam kemaluannya. Albert terbelalak kaget ketika Hanny terus menerus mengencingi tangan dan kasurnya habis-habisan hingga kasurnya basah menggenang.

Dan akhirnya Hanny melepaskan jepitan pahanya dan melepaskan tangan albert yang basah kuyup hingga ke lengannya. Baru kali itu albert merasakan sendiri sensasi squirting yang selama ini hanya bisa ia tonton di film bokep. Hanny megap-megap mencari napas sehabis mengeluarkan orgamse yang begitu dahsyat. Albert membiarkan Hanny beristirahat sejenak mencari udara dan menikmati sisa sisa klimaksnya. Hingga akhirnya Hanny kembali sadar dan melirik lembut kearah Albert.

“Sini bert..” Panggil Hanny lembut.

Albert mendekat diatas tubuh Hanny dan kemudian secara naluriah Hanny melingkarkan kedua kakinya di pinggang Albert, dan mencumbui bibir Albert mesra. Hanny sendiri merasa takjub albert bisa membuatnya orgasme sekencang itu. Bahkan kekasihnya sendiripun jarang-jarang bisa membuatnya seperti itu.

“Belajar darimana lo kaya gitu? Kebanyakan nonton bokep lu ya.. Hihi.” Ujar Hanny sembari tetap mendekap manja Albert.

“Hehe, iya dong tapi ada untungnya kan? Buktinya Albert bisa bikin kak han muncrat ampe segitunya..” kelakar Albert.

“Huu.. hoki lu bisa bikin gue begini.. Cowo gue aja gabisa. Mmwachh..” Ujar Hanny lagi sembari kembali mencumbu Albert manja.

“Haha.. berarti lebih jago Albert dong dari pacarnya kak Hanny? Kalo gitu pacaran sama Albert aja kak.. Albert entot tiap hari deh janji..” rayu Albert nakal.

“Haha geer lu bert, emang siapa yang mau dientot sama lo?”

“Yakin gamau dientot kak? Udah keras lagi nih kak… tinggal bless aja..”

Albert terus merayu Hanny sembari menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina Hanny. Sesekali kepala penisnya menggesek klitoris Hanny membuat Hanny kembali menggelinjang geli. Terkadang bahkan kepala penisnya menggoda nyaris merangsek masuk kedalam vagina Hanny yang sudah merekah dan sangat licin. Sembari keduanya terus bercumbu mesra tidak memperdulikan waktu.

“Emang lu bisa masukin bert? Yakin ga salah lobang?” goda Hanny sambil tersenyum genit.

“Wah meragukan nih. Bener ya? Albert masukin nih… hmmmmm..”

“Coba aj–eggngnggghhhh….”

Hanny seketika meringis ketika kepala penis Albert masuk tepat sasaran kedalam vagina Hanny masih dalam posisi mereka tetap berpelukan seperti tadi. Albert tersenyum penuh kemenangan melihat Hanny meringis keenakan. Hanya dengan sekali dorong, setengah penis Albert sudah merangsek masuk kedalam liang vagina Hanny. Albert merasa birahinya naik lagi dengan cepat merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidup. Semua kenikmatan onani yang ia rasakan tak sebanding dengan nikmatnya vagina asli.

“Alberttt.. kok langsung masuk sihhh.. kak Hanny belom siap..” Protes Hanny dengan manja. Nadanya sangat lembut tak seperti yang tadi-tadi.

“Tadi kak Hanny nantangin.. sshhh.. Albert masukin lagi yah? ughh..” ujar albert mendesis-desis keenakan penisnya dijepit vagina Hanny.

Albert dengan perlahan menggerakan pinggulnya maju menekan penisnya masuk lebih dalam ke vagina Hanny. Hanny merengkuh leher albert kencang merasakan batang kokoh itu masuk semili demi semili kedalam rongga kemaluannya. Hingga akhirnya dirasa batang penis Albert tertanam seluruhnya dalam vagina Hanny. Albert berdiam sejenak menikmati sensasi seluruh penisnya yang terbungkus rongga vagina Hanny. Begitu juga Hanny yang menggeliat-geliat merasakan vaginanya penuh sesak oleh penis albert. Terasa begitu nikmat selisih diameter antara penis albert dibanding milik kekasihnya, dimana vagina Hanny belum pernah merenggang selebar itu sebelumnya.

“Gede banget bert…” bisik Hanny tanpa sadar oleh rasa takjub. Albert jadi besar kepala mendengar pujian seperti itu, apalagi ini adalah pengalaman seks dia yang pertama.

Dengan percaya diri albert mulai menggenjot Hanny dibawahnya. Albert dengan cepat mampu beradaptasi dan menggerakkan pinggulnya maju mundur berirama.

CLOK!

CLOK!

CLOK!

CLOK!

Bunyi tamparan daging bertemu daging menggema di ruangan. Diselingi juga bunyi nafas tersengal-sengal dan desahan lirih manja dua insan yang bersama-sama mereguk kenikmatan. Albert dengan fokus menghantamkan pinggulnya maju mundur, membuat Hanny dibawahnya makin kalang kabut. Keringat menetes deras di tubuh mereka, begitu juga cairan pelumas yang merembes makin banyak keluar dari sela-sela bibir kemaluan Hanny.

“Sshh.. sini kak nin gantian kak, entotin albert yah.. hehe..” Ujar albert sembari merengkuh badan Hanny.

Masih dalam posisi missionary, albert merengkuh badan Hanny yang masih agak setengah fly. Kini posisinya Hanny duduk dipangku diatas albert berhadap-hadapan dengan albert berada dibawah. Hanny dengan cepat beradaptasi dan mulai menggerakkan bagian bawahnya yang masih tertancap penis albert.

“Ughhh.. dalemm..” bisik Hanny manja.

Dalam posisi berpangkuan seperti itu terasa penis vertikal albert menancap dalam. Hanny mulai menggerakkan pinggangnya naik turun sekenanya karena masih lemas terasa pahanya. Albert dengan sabar memegangi kedua bongkah pantat Hanny dan membimbingnya bergerak naik turun. Dengan giat Hanny menunggangi albert sambil terus meracau dan mendesah.

Albert yang masih belum puas bermain dengan Hanny, menggiring Hanny ke pinggir kasur dan mengaitkan kedua tangannya dibawah kaki Hanny. Hanny yang lemas hanya bisa pasrah kebingungan ketika albert serta merta dengan gagahnya menggendong Hanny didalam dekapannya.

“Ahhg berttttt, mo ngapain..?”

albert tak menjawab dan hanya langsung memposisikan penisnya lagi di bibir kemaluan Hanny. Dengan sekejap albert kemudian mampu melesakkanya lagi dalam-dalam ke kemaluan Hanny masi dalam posisi berdiri menggendong Hanny seperti itu.

“AUGH!!”

Hanny melolong antara ngilu dan nikmat ketika albert lagi-lagi menghantamkan pinggulnya kedepan. Hanny hanya bisa berpegangan kuat-kuat di leher albert saat badannya terayun-ayun kedepan dan belakang. Memanfaatkan gravitasi, albert mengayun Hanny maju mundur. Badan Hanny terombang-ambing terus menerus dihantam oleh albert yang beringas seperti kuda liar. Baru terasa oleh Hanny betapa albert sudah jauh berbeda dari yang dulu. Bocah kecil ingusan itu kini telah berubah menjadi pria dewasa yang mampu mempermainkan dirinya seperti boneka seks dengan mudahnya.

Hanny bergetar kejang-kejang manakala kemaluannya kembali mulai berkedut kencang, menandakan dirinya nyaris mencapai orgasme lagi. Nikmat yang menjalar di seluruh bagian bawah tubuhnya, ditambah lagi posisinya yang masih mengangkang dalam gendongan albert makin membuat kakinya mati rasa. Sedangkan albert masih dengan gagahnya menggendong Hanny dalam posisi berdiri. Badannya yang berotot berkilat-kilat oleh derasnya keringat yang mengucur.

“Bertt.. Alberttt… BERTTTI!!”

Hanny memekik kencang memanggil nama albert manakala akhirnya banjir deras dari dalam rahim Hanny kembali tercurah kencang. Pinggul dan pantat Hanny mengejan-ngejan dan meliuk-liuk manakala curahan air kembali menyembur dari sisa-sisa sela pinggir vaginanya yang tertancap keras batang albert. Albert dengan santai menikmati tumpahan air yang mengalir membasahi paha hingga kakinya. Albert tersenyum melirik ekspresi Hanny yang begitu keenakan diterjang orgasme, matanya terpejam-pejam dan bibirnya setengah menganga dengan rambut terurai basah oleh keringat.

Albert dengan perlahan kembali menelentangkan Hanny di kasur yang nyaris melorot karena tak sanggup lagi menyangga dirinya di pelukan albert. Hanny yang masih mengambang diantara kesadaranya hanya bisa terkangkang pasrah lemas diatas kasur. Baju seragam putihnya sudah kusut tak karuan, seperti pula rambutnya yang kusut oleh keringat. Vaginanya yang senantiasa masih berkedut menggembung, yang meski masih mengkilat basah, namun merah merona oleh sodokan tak henti-henti dari Albert. Albert dengan bangga menyaksikan hasil kemenangannya atas Hanny, melihat dirinya yang terkulai lemah seperti pelacur yang habis diperkosa semalaman. Gairah albert kembali bergelora ketika membayangkannya.

“Kok udah lemes? Masih belom selesai loh. Albert masi belum keluar lagi nih..” Ujar albert seraya membaringkan badan disebelah Hanny dan mengelus rambutnya yang berantakan. Hanny mendengking pelan menghindari usapan tangan Albert di kepalanya seolah berusaha menampik rayuan albert, badannya terasa sangat lelah, dan selangkangannya terasa amat pegal. Rasanya Hanny enggan untuk meladeni nafsu bejat albert yang ternyata diluar dugaan Hanny itu. Dengan gemas albert menjambak rambut Hanny dan berbisik kasar.

“Ayo. Gue masih pengen ngentotin memek lo nih. Mmmmuach..” Ujar albert dengan nada mengancam seraya mencium paksa bibir Hanny. Hanny seketika ciut mendengar perkataan albert barusan. Ia tak menyangka Albert bisa membuatnya ketakutan seperti itu.

“Mmmggghh..! Udah bertt.. Please..” Mohon Hanny sepenuh hati. Didorongnya albert menjauh melepaskan ciuman mereka. Namun Albert yang kini sudah berubah menjadi hewan buas, tak mengindahkan permohonan Hanny. Albert kemudian besimpuh dan dengan garangnya ia menarik kepala Hanny untuk menyuapkan batangnya yang masih keras kedalam mulut Hanny.

“MMFHGHGHHH!!”

Hanny kembali gelagapan dipaksa menelan batang pelir albert yang masih tegak perkasa. Dengan gagahnya Albert mengangguk-anggukkan kepala Hanny, memaksa penisnya keluar-masuk dengan kasar di mulut Hanny.

“MMHHGHFFGG…MMMGGMHFF…MMH–FWAAHHH…”

Setelah puas melicinkan penisnya dengan liur Hanny, albert pun mengangkat badan Hanny hingga Hanny bersimpuh didepannya. “PLAKKKK!!” tamparan keras mendarat di bongkahan pantat Hanny. “Anngggghh!” Hanny meringis merasakan rasa panas di bokongnya. Lagi-lagi dengan gagahnya Albert meraih pinggul Hanny, dan dengan tanpa ampun Albert menelusupkan batangnya kembali kedalam kemaluan Hanny dengan kasar.

“NNGGHHH!”

Hanny mendengus ngilu ketika dalam sekejap seluruh batang penis albert kembali bersarang dalam kemaluannya. Tanpa basa-basi albert segera menggenjot kemaluan Hanny sekuat-kuatnya dan sekencang-kencangnya.

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

“Annnnghhhhhh ammmpuunn bertttttt.. Amp–ngaaahhh!”

Hanny terjungkal-jungkal kedepan seperti boneka tak bernyawa dipacu liar oleh albert. Albert dengan buasnya menghantam Hanny tanpa ampun, seakan-akan memang tengah memakai pelacur murahan. Dalam keadaan seperti itu Hanny malah kembali merasakan birahinya kembali naik. Diam-diam Hanny juga ikut menikmati sensasi kasar ala albert terhadap dirinya yang baru pertama kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Selama ini kekasihnya selalu bercinta dengan sangat lemah lembut, dan jujur membuat Hanny agak bosan. Perilaku kasar dan beringas albert ini berbeda 180 derajat dari yang biasa ia rasakan, dan anehnya Hanny malah lebih menikmatinya.



KEJUQQ l SITUS JUDI ONLINE POKER DAN DOMINOQQ BANDARRQQ ONLINE

Albert meraih rambut Hanny lagi dan menjambaknya kebelakang seperti tengah menunggangi seekor kuda. “Ahhhhhgg!” Hanny meringis dan mendongak mengikuti tarikan rambutnya. Albert berdesis-desis menikmati tunggangan liarnya itu, sang kuda binal yang selama ini hanya jadi objek masturbasinya belaka.

“Shhhh..aahhh…ssshhhh……sshhhhhhh…..uuuhhhh….yeaaahhh…”

Kini albert bahkan meraih leher Hanny dan mencekiknya hingga badan Hanny ikut tertarik kebelakang Posisi badan mereka kini sama-sama berlutut dengan Albert masih terus menghajar Hanny dari belakang tanpa ampun. Albert mencekik leher Hanny kuat sembari lidahnya menyapu dan menghisap telinga Hanny dari belakang.

“Hmmmghh.. Sshh.. enak kan kak Hanny? Hmm? Enak ngga albert entotin gini?!” Bisik albert seraya masih tetap tangannya melingkar di leher Hanny. Hanny yang kembali melayang-layang diterpa kenikmatan hanya bisa mengangguk lemah dengan mata setengah tertutup. Sebelah tangan Hanny bahkan melingkar kebelakang seolah berusaha memegangi pantat albert, tak rela apabila albert mengendurkan genjotannya. Hanny begitu larut dalam kenikmatan hingga tak lagi mampu berkata-kata.

“Mau ngga albert entotin tiap hari gini? Hah? Mau ngga? Jawab gue, perek!” Bisik albert kasar. Panggilan kasar itu seakan melecut Hanny semakin keenakan. Semakin kasar albert, semakin birahi Hanny berkobar.

“Agh-agh-agh-m-mau-be-bertt-agh-agh-agh” Jawab Hanny terbata-bata akibat guncangan kasar albert menyetubuhi dirinya.

“Shh–aah… kalo gitu-shh–terima nih.. P-peju gue.. Urghhh!!”

Albert dengan serta merta tak lagi berusaha menahan laju orgasmenya. Bendungan sperma yang sedari tadi ia tahan, ia curahkan semua kedalam rahim Hanny. Hanny dengan syahdu menerima semburan demi semburan cairan panas didalam liang kemaluannya, hingga titik terakhir. Dan akhirnya mereka berdua pun ambruk saling bertindihan. Dan tak lama keduanya sama-sama memejamkan mata dan terlelap.
Hanny terbangun kaget dan langsung terduduk. Rasanya ia seperti baru terbangun sehabis minum semalaman. Badannya terasa remuk namun ia juga merasa amat segar. Diliriknya handphone nya yang tergeletak jatuh ke lantai. 12 Misscall, dan puluhan pesan masuk dari kekasihnya. Ia sama sekali lupa dengan kekasihnya yang tak kunjung mendapat kabar sedari tadi. Sejenak ia panik hendak beralasan apa nanti kepada kekasihnya, mana mungkin ia mengaku sehabis bercinta dengan adik temannya sendiri? Namun ketika ia menoleh kesamping, ia melihat albert yang masih terlelap. Sekelebat aksi bercinta mereka selama 2 jam tadi kembali merasuk dalam ingatan Hanny. Dan entah mengapa Hanny jadi tidak perduli dengan semua urusan yang lainnya. Dikecupnya bibir albert lembut sambil ia tersipu malu dan Hanny pun kembali merebahkan diri disebelah albert.



Cerita dewasa - Ketahuan Coli Membawa Berkah Cerita dewasa - Ketahuan Coli Membawa Berkah Reviewed by HALAMAN UTAMA on Februari 26, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.