Namaku Jason Umur 25 tahun aku bekerja diperusahaan Proyek pembangunan Mall dan Hotel aku masih lajang aku masih memiliki nafsu yang sangat mengebuh2 dikarenakan hanya bisa melampiaskan dengan coli, Tetapi semenjak kenal dengan Yuki Aku menjadi berubah dan melakukan hubungan tubuh hampir setiap hari.
Yuki adalah anak Bosku, umurnya masih 22 tahun dia kuliah diuniversitas ternama Dibandung, tubuhnya Bagus, Mulus, Dadanya montok, Pantatnya bahenol Semua serba Padat dan sintal siapa yang tidak tahan melihat tubuhnya. setiap Yuki kekantor aku melihat dia sering memakai rok yang hampir naik sampai pangkal pahanya membuat kontolku setiap pagi selalu ngaceng, tak jarang aku berusaha mengintip isi dalaman roknya.
Suatu hari Ketika aku sampai di kantor, Aku melihat Yuki sedang duduk sendiri tetapi tidak merapatkan kakinya malah agak sedikit dibuka lebar sehingga pahanya yang putih mulus dan memeknya yang ditutupi kegelapan rok pun terlihat, Nafsuku terpancing dan membara ingin sekali kuciumin pahanya
“Iyah neng, apalagi waktu kamu jalan pantat kamu lengak-lengok” kataku
“Sudahh ahh, Yaudah aku mau kebelakang dulu pak” pamitnya langsung jalan.
Dengan penasaran kuikuti kemana dia tuju, lalu kulihat dia akan masuk kekamar mandi Niat jahatku pun mulai keluar aku ingin memperkosanya dikamar mandi karena dibelakang cukup sepi. kuikuti pelan2 sampai akhirnya aku tepat waktu dia masuk kekamar mandi lalu kututup mulutnya dan kukunci cepat pintu, kusingkapkan Roknya yang tipis ternyata dia sudah tidak memakai CD dari tadi langsung kubelai bibir memeknya yang tebal Yuki hanya bisa merontah tetapi tidak teriak!
“Sshhhh Jangann, Janngann!! Aaahh Jangann perkosa aku pak Jason!”mohonnya tetapi aku tidak perduli lalu mengangkatnya keatas wastafel sambil menurunkan celana dalamnya
“Sudahh Yuki, Kamu jangan teriak dan melawan yah.. Aku tau kamu juga pengen” kataku
“Aahh, Pakk! Kenapa harus kasar gini? kalau baik2 kan aku mau Pak!” jawabnya tak sadar sudah mengangkang
Aku tak tahan lagi langsung kujalan tubuh Yuki aku pun mulai menciumi lehernya. Yuki mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.
“Uuuhh.. mmhh..Aahhss” Yuki menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis kuliahan, tapi gariah cerita bokep ku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas pakaian nya dari atas kepalanya.
Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Yuki yang mengelus belakang kepalaku nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Yuki. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.
“Ehh.. mmaahh..Uuuhh Ashhh ooohh,” tangan Yuki meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” Yuki mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Yuki akan terlonjak dan nafas Yuki seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.
Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Yuki tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Yuki.
“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Yuki membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.
Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Yuki dan bibirku melumat bibirnya.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Yuki lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Yuki sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Yuki segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.
Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Yuki makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir nya dan kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.
Setelah tubuh Yuki melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Yuki tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.
Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina yuki yang masih amat kencang dan ku ulangi lagi untuk bermain nya sampai seterusnya

Tidak ada komentar: